_ Sering makan terburu-buru karena telat berangkat ke kantor? Sebaiknya tinggalkan kebiasaan ini. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa makan terlalu cepat bisa tingkatkan risiko diabetes hingga 2.5 kali lipat.

Peneliti dari Lithuania melibatkan 702 orang dan 234 di antaranya menderita diabetes tipe 2. Mereka diminta mengisi kuesioner tentang gaya hidup, termasuk pola makan, olahraga, dan kebiasaan merokok.

Salah satu pertanyaannya adalah tentang kecepatan makan mereka, yaitu apakah mereka makan lebih cepat, lebih lambat, atau sama dengan orang lain. Berat badan partisipan ditimbang untuk mengetahui indeks massa tubuhnya (BMI).

Para peneliti menemukan bahwa orang yang makan lebih cepat dibanding orang lain 2.5 kali lebih berisiko terkena diabetes tipe 2. Kesimpulan ini ditarik setelah memperhitungkan faktor lain seperti obesitas, kebiasaan merokok, konsumsi makanan, dan riwayat keturunan diabetes.

Hasil studi ini dipresentasikan pada International Congress of Endocrinology and European Congress of Endocrinology di Florence, Italia, baru-baru ini.

Meski para peneliti tidak menjelaskan mengapa makan cepat berhubungan dengan diabetes tipe 2, Daily Mail menyangka bahwa obesitas menjadi penyebab perantaranya. Studi terdahulu menyebutkan bahwa kebiasaan makan cepat membuat sistem pencernaan tak sempat memberi sinyal ke otak bahwa perut sudah kenyang. Akibatnya, makan jadi lebih banyak dan berpotensi menjadi gemuk, sementara obesitas adalah salah satu penyebab utama diabetes tipe 2.

Namun, Profesor David Speigelhalter dari Cambridge University mengatakan bahwa lingkup studi ini terlalu kecil. “Inilah satu dari sekian banyak penelitian yang memunculkan pertanyaan menarik, namun tidak membuktikan sebab-akibat. Langsung menyimpulkan bahwa makan lebih lambat mengurangi risiko terkena diabetes adalah langkah yang tidak tepat,” ujar David.
*sumber : food.detik.com
 
_
Kulit Anda mempunyai sistem perlindungan alami yaitu lapisan melanin. Semakin cokelat warna kulit Anda maka semakin tebal lapisan melanin pada kulit Anda sehingga memberi perlindungan lebih banyak bagi kulit Anda. Oleh karena itu, di kalangan orang Afrika rendah sekali terkena kanker kulit karena pelindung alami mereka cukup kebal untuk menghadang radiasi ultraviolet (UV). Namun, bagi mereka yang berkulit putih memiliki lapisan melanin yang tipis. Oleh karena itu, semakin putih kulit seseorang, semakin rentan terhadap radiasi ultraviolet (UV).

Mengingat bahaya dari radiasi ultraviolet (UV) matahari, maka kulit perlu dilindungi meski tubuh telah menyediakan sistem perlindungan alami. Luka bakar akibat radiasi sinar matahari bisa menjadi kanker kulit 20 tahun kemudian atau lebih. Oleh karena itu, perlindungan bagi kulit terhadap sinar matahari perlu diperhatikan sejak dini. Bagaimana cara melakukannya? Berikut ini beberapa cara praktis untuk melindungi kulit Anda dari bahaya sinar matahari serta mengurangi risiko terkena kanker kulit.

  • Batasi waktu terkena sinar matahari secara langsung, terutama antara pukul 10.00 hingga 16.00. Karena pada saat itu radiasi ultraviolet (UV) yang berbahaya sedang pada puncaknya yaitu pada saat matahari sedang terik-teriknya.
  • Periksa seluruh kulit Anda apakah ada kelainan atau tidak sedikitnya setiap tiga bulan.
  • Sebelum melakukan aktivitas di luar ruangan, gunakan tabir surya (UV protection) berspektrum luas dengan tingkat SPF 15 atau lebih tinggi. Gunakan juga tabir surya yang mampu melindungi dari radiasi UVA dan UVB (lihat artikel Tabir Surya untuk penjelasan lebih lanjut). Oleskan tabir surya ke permukaan kulit sekitar 20 menit sebelum Anda terkena sinar matahari, lalu oleskan kembali setelah 20 menit terkena sinar matahari langsung.
  • Oleskan lagi tabir surya setiap dua jam sekali sewaktu berada di luar ruangan, khususnya jika sedang berenang atau berkeringat. Tabir surya mudah terhapus karena keringat dan juga handuk.
  • Kenakan pakaian yang melindungi kulit seperti topi dengan bibir topi yang lebar, kaca mata hitam dengan lensa pelindung anti UV, celana panjang, pakaian lengan panjang, ataupun jaket.
  • Sebaiknya kenakan pakaian yang rajutannya rapat dengan warna yang gelap karena memberi lebih banyak perlindungan.
  • Mulailah melindungi kulit sejak dini dengan mengajarkan anak-anak Anda tentang bahaya sinar matahari pada siang hari.
  • Hindari permukaan yang memantulkan sinar matahari, seperti air, pasir, lantai yang kilap. Beri perhatian ekstra untuk kulit Anda jika berada di daerah tersebut.
  • Sebisa mungkin Anda berlindung atau beraktivitas di tempat yang tidak terkena sinar matahari yang terik.
*sumber : kumpulan.info


 
_
Anda tidak perlu terlalu takut menggunakan toilet karena ada beberapa cara melindungi diri dari kuman-kuman yang ada di toilet umum, antara lain:

  • Barang-barang yang Anda bawa seperti tas, dompet atau barang lainnya jangan diletakkan di lantai toilet.
  • Sebelum menggunakan kloset, flush dulu untuk mengeluarkan urine dan kotoran lainnya yang menjadi tempat tinggal bateri.
  • Jika menggunakan kloset duduk, seka dudukan toilet dengan menggunakan tisu.
  • Lapisi dudukan kloset dengan pelapis dudukan kloset jika ada, atau gunakan tisu sebagai pelapisnya.
  • Jangan duduk diatas dudukan kloset jika terlihat basah atau kotor. Posisi yang dapat dilakukan adalah dengan posisi duduk melayang tanpa menyentuh kloset. Anda dapat bertumpu pada dinding atau pintu saat melakukannya.
  • Sebisa mungkin, hindari untuk menyentuh benda-benda yang ada di toilet. Anda dapat menggunakan tisu saat menekan flush di kloset atau membuka pintu.
  • Tutup kloset sebelum menekan flush dengan menggunakan tisu. Pada keadaan terbuka, kuman-kuman dalam kloset dapat meloncat keluar dan mengenai atau masuk ke dalam tubuh. Jika tidak ada penutup, jauhi kloset saat melakukan flush.
  • Selesai menggunakan kloset, jangan lupa cuci tangan dengan menggunakan sabun. Cuci tangan dengan cara yang benar selama 20-30 detik, yang termasuk menggosok telapak, punggung tangan, sela-sela jari tangan dan daerah di bawah kuku. Jika tersedia, gunakan air panas yang lebih efektif membunuh kuman.
  • Keringkan tangan dengan menggunakan tisu setelah selesai mencuci tangan.
  • Jika Anda membawa cairan pencuci tangan alkohol yang digunakan tanpa pembilas, dapat digunakan setelah cuci tangan dan meninggalkan toilet.
Hal penting lain agar terhindar dari penyakit adalah dengan menjaga kondisi tubuh tetap sehat sehingga kuman-kuman tidak akan mengganggu kesehatan Anda. Menggunakan toilet umum tidak perlu ditakuti jika Anda tahu cara aman menggunakannya.

*sumber : kumpulan.info

    Author

    kumpulan info dari Hal kecil namun sangat penting dalam hidup kita

    Archives

    May 2012

    Categories

    All
    Info Kecantikan
    Info Kesehatan
    Kuliner

    RSS Feed